a) Batuan
Intrusi
Batuan
intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi
(15 – 50 Km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka
pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya besar – besar
dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk tekstur holokristalin (semua
komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat
sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama. (Munir, 1995). Contoh
batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering
dijadikan hiasan rumah) dan lain-laijn
Gabro
b) Batuan
Ekstrusi
Magma yang
bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku di dalam sebagai
batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di permukaan bumi dan
dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu aktivitas vulkanisme akan
mengeluarkan materi – materi berupa gas, cair dan padat. Kelompok batuan
ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaaan bumi baik
di daratan ataupun di bawah permukaan laut.
Material ini
mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan
kental dan panas, cairan ini disebut lava. Ada dua tipe magma intrusi, yang
pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan vikositasnya rendah. Tipe
kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang
tinggi dan vikositas relatif tinggi. (Graha, 1987)
Contoh
batuan beku vulkanik adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi
rumah), dan dacite.
basalt
c) Batuan
Gang
Batuan gang
antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan yang
terbentuk dalam celah – celah serta rekahan – rekahan dalam kerak bumi. Batuan
yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan
hypo-abisik.
Gang disini
adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar. Magma yang
membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau
membeku dalam celah – celah di kerak bumi. Misalnya magma yang mempunyai
susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk
disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur porfiri. (Munir,
1995)
BATUAN
PIROKLASTIK ( Batuan Unik )
Selain
batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan yang
sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal
ini dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan
ekstrusif, tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri
(struktur dan tekstur) yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik.
Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan yang dihasilkan (secara
langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena
mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian
batuan ini juga khusus.
Batuan
piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku
adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke
fase padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun
campuran dari kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan
material lepas-lepas (dan mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padat berbagai
ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapai ukuran bongkah).
Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis
butirannya.
Pengamatan
petrografi dari batuan piroklastik ini sangat terbatas, oleh karena itu sangat
di anjurkan, untuk mempelajari dengan baik dari kelompok batuan piroklastik ini
harus dilakukan pengamatan di lapangan, karena keterbatasan yang dimiliki bila
hanya dilakukan pengamatan mikroskopi saja. ( Yuwono, 2002)
Contoh dari
batuan piroklastik yaitu :
Tuff, Pumis,
dan Obsidian